Rabu, 02 Mei 2012

AKU,AKU DAN AKU YANG LAINNYA~

aku bukan aku yang mengerti sepenuhnya tentang seni, yang menilai terlalu tinggi dan berlebihan terhadap sebuah lukisan aneh milih da vinci, yang menilai sebuah karya lukis dari harga yang terpampang dalam sebuah pelelangan, yang mencibir penuh hina saat melihat sebuah pertunjukan yang kehilangan sentuhan detailnya, yang berfikir untuk menonton film kelas festival seperti modus anomali, atau apapun itu, dengan bangga membayar mahal untuk menonton dan kebingungan di tengah cerita, benar-benar mencibir dengan penuh penghinaan terhadap film-film porno dalam negeri yang berkedok seks dan horor, atau benar-benar memasang harga tinggi untuk sebuah pertunjukan teater sang macan yang megah dan sangat tidak pantas di sebut sebagai teater dan lebih menuju ke drama musikal kelas bawah, yang menonjolkan kemewahan berbalut dan berlindung di balik nama besar.

aku bukan aku yang mengerti tentang musik, yang menilai terlalu tinggi untuk musik-musik jazz, bergaya korea, dan dibumbui gitaran musik blues soul yang khas, yang bernyanyi someone like you setiap waktu, yang menonton dan tak mengerti apa yang dimaksud dengan sebuah konser orkestra, yang berusaha memejamkan mata menyuarakan suara yang bukan aslinya, yang kaya dengan karya yang miskin, yang tak tahu dasar tangga nada yang harus di mainkan, yang dengan mudah menampilkan diri di tengah pentas berkedok relasi dan pertemanan tanpa menjual kualitas, bukan aku, aku bukan

aku bukan aku yang lainnya, aku adalah aku, aku bukan aku, tapi aku mengerti aku, tetapi terkadang tidak mengerti diriku sendiri

aku adalah orang yang tidak mengerti seni yang harus memerankan sebuah tokoh dalam sebuah pementasan, aku adalah seseorang yang tidak mengerti musik, yang harus menyanyikan lagu 80an dalam vokal grup. 

aku juga bukan diriku saat bertemu denganmu, tapi aku berusaha menjadi diriku yang menghilangkan sebuah momen terpenting dalam hidup, yang harus menyesal saat melihat mu berjalan dengan orang lain, yang berusaha memimpikanmu tiap malam, yang berusaha menemuimu setiap hari, bukan aku   

tapi aku adalah diriku yang penuh ambisi dan dihantui kegagalan dan ketidakpercayaan dari orang lain, diriku yang dilahirkan idealis tidak tepat waktu, yang tak dibutuhkan dan terbuang di tengah dunia, yang tak sedetikpun menghasilkan prestasi dan maju di tengah-tengah pengibaran bendera, karena aku itu aku dan aku bukan aku karena itulah aku bukan aku yang lainnya. 

Selasa, 01 Mei 2012

WABAH 




"arus jalan raya terlalu kuat, menciptakan gelombang yang luar biasa, membuat semua orang terseret, dan banyak orang akhirnya kehilangan muka mereka"

itulah yang dihadapi rusdi seorang lelaki yang kini tidak mengetahui siapa dirinya setelah dia kehilangan mukanya sendiri. rusdi menyadari mukanya yang hilang dan rasa gundah dan resah membawanya ke seorang teman lama yang sangat ia percaya, pertama rusdi bercerita dan banyak bertanya mengenai "di mana mukanya" tapi sahabatnya tersebut tidak mau menanggapi apa yang dialami rusdi. sahabatnya sudah bosan menanggapi ribuan orang berbicara mengenai "kehilangan muka", ia bahkan sampai tidak menyadari kalau mukanya sendiri telah hilang. 

rusdi tak berhenti sampai disitu dia mencari-dan terus mencari,di segala tempat, di wajah orang lain hingga berkeliling dunia, dan ke luar angkasa, semua rusdi lakukan untuk memburu mukanya sendiri yang hilang. pertanyaan demi pertanyaan, teka-teki terus menghantui rusdi di tengah pencariannya "apakah dia bisa menemukan mukanya ?? siapa yang menyebabkan ini semua ?? siapa yang bisa membantunya ?? dan bagaimana caranya mengembalikan mukanya sendiri yang hilang ??"

rusdi tak sendirian banyak orang yang ia temui dengan berbagai masalah dengan pertanyaan yang sama, mereka bersama-sama memecahkan teka-teki yang terus bermunculan selama pencarian sampai pada akhirnya mereka terjebak dalam sebuah kenyataan pahit bahwa mereka tak mampu lagi dan tidak berani memburu muka mereka. 

lalu bagaimana rusdi dan kawan-kawan menyelesaikan permasalahan ini ?? bagaimana teka-teki dimana muka mereka dapat terpecahkan ?? dan siapa yang akhirnya berhasil menemukan muka mereka ?? saksikan dalam pementasan tunggal teater kertas berjudul "WABAH" 12 mei 2012. feel the real theater, solve the secret problem #teaterKERTAS