TEATER SANG BULAN
malam telah tiba, pagi tak berani menyapa, matahari memalingkan muka, dan bintang hujani jagat raya,
semua rangkaian kata tak bisa melukiskan bagaimana malam ini ??
tampak sebuah ironi di langit yang sepi,
bulan menyisihkan tawa kecil, melihatiku dan memanggil
"hey, tak lelahkah kau sendiri disana ??"
tak mampu menjawab hanya bisa tertawa, sembuhkan kepedihan di tengah kesepian,
senandung sang bintang bangunkan seisi dunia, tapi tak seorang pun beranjak
hujan, sebuah kata yang tepat untuk melengkapi malam ini
membuat semua hanya terdiam duduk di tengah renungan mentari
aku tertawa dan bertanya
"kau tak bisa mencintai mentari ??"
bulan tunjukan gelak tawa, dan memalingkan muka,
sedetik berlalu tak ada kata-kata,
kesepian kembali merajai hati, melukiskan luka lama, dan menyanyikan nada-nada siksa
aku terbaring, hanyut dan tenggelam di tengah suasana
kulihati langit malam ini, semua menyingkir, tak ada lagi bulan, bintang, bahkan awan hitam
tak kuduga, dia datang dan menghampiriku bertanya
"apakah nikmat terbaring disana melihati jagat raya ??"
termenung dan tak mampu menjawab, hanya menganggukan kepala
dia terbaring melihati sepinya jagat raya, tak ada kata-kata, hanya tiupan angin yang mewarta
"apa yang paling indah untuk melengkapi langit itu ??" aku bertanya
"jawaban itu tak ada disini, aku bisa saja menyebutkan, aurora, kunang-kunang, bulan bintang dan banyak lagi" jawabnya
"lalu apa ??"
dia tertawa layaknya rembulan, tawanya indahkan malam yang sepi ini
tak menjawab apa-apa dan pergi meninggalkan tanya ??
dunia bertanya
"kenapa bulan dan mentari tak bisa bersatu"
bulan muncul di tengah tanya dan menyela
"karena kita terlalu mencintai"
semua ciptaan bertanya, dan menyisihkan gelak tawa
aku hanya terdiam di tengah drama, dan terkesima dalam alur cerita
"lalu kalau kalian saling mencintai kenapa kalian tak bisa bersatu ??" kata-kata itu menyeruak dari bibir penonton
"karena aku tak akan ganggu indahnya" jawab sang bulan
"maksudmu ??" semua cipta bertanya
"karena siang tak akan indah jika ada bulan, dan malam tak akan indah jika ada mentari"
"karena cinta tak selalu bisa bersama, dan bisa saling bersuara, karena cinta adalah derita"
That's great Put. I dooo like it :3
BalasHapusseolah, aku kembali pada satu waktu, suatu malam, suatu suasana. malam terakhir sebelum pelantikan.
BalasHapus